Minggu, 20 Maret 2011

Air Borne Disease

PRINSIP PEMBERANTASAN PENYAKIT
“AIR BORNE DISEASE”

Air borne disease marupakan penyakit yang penularannya melalui udara. Penyakit menulardengan cepat dan berpotensi menimbulkan wabah. Penyakit ini pada umumnya menular melalui saluran pernafasan. Beberapa penyakit ada yang menyerang otak juga dan menyebabkan kematian. Sebagian dari penyakit ini mempunyai vaksin untuk pencegahan.
Penyebaran bibit penyakit melalui “Port d’entre” yang sesuai, biasanya saluran pernafasan. Aerosol berupa berupa partikel ini sebagian atau keseluruhannya mengandung mikro organisme. Partikel ini bisa tetap melayang-layang diudara dalam waktu yang lama sebagian tetap infektif dan sebagian lagi ada yang kehilangan virulensinya. Partikel yang berukuran 1 – 5 micron dengan mudah masuk kedalam alveoli dan tertahan disana. Percikan (droplet) dan partikel besar lainnya tidak dianggap sebagai penularan melalu udara (airborne).
a. “Droplet Nuclei” – Biasanya berupa residu ukuran kecil sebagai hasil penguapan dari cairan percikan yang dikeluarkan oleh inang yang terinfeksi. “Droplet Nuclei” ini bisa secara sengaja dibuat dengan semacam alat, atau secara tidak sengaja terjadi di labortorium mikrobiologi dan tempat pemotongan hewan, di tempat perawatan tanaman atau di kamr otopsi. Biasanya “Droplet Nuclei” ini bertahan cukup lama di udara.
b. Debu – Partikel dengan ukuran yang berbeda yang muncul dari tanah (misalnya spora jamur yang dipisahkan dari tanah oleh udara atau secara mekanisme), dari pakaian, dari tempat tidur atau kutu yang tercemar.
Penyakit yang penularannya melalui udara lebih dikenal dengan air borne disease.

Penularan melaui saluran pernafasan dengan cara :
a. Direct droplet : penderita bersin dan langsung terhirup oleh calon penderita
b. Direct airbone : droplet menjadi kering dan terkena angin lalu terhirup
c. Indirect airborne : droplet menempel di debu dan menjadi kering sehingga berhamburan ke udara fan terhirup oleh penjamu.

Cara Pemberantasan :
Penderita :
- Pengobatan
- Isolasi
- Edukasi
Contact Person :
- Imunisasi
- Profilaksi
- Proteksi
- Peningkatan Imunitas
- Edukasi
Lingkungan :
- Rumah sehat
- Usahkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan
- Desinfeksi lantai, alat dan sebagainya
- Aerasi ruangan

Contoh Penyakit :
Influenza
Influenza adalah penyakit virus akut yang menyerang saluran pernafasan ditandai dengan timbulnya demam, sakit kepala, mialgia, lesi, coryza, sakit tenggorokan dan batuk. Batuk biasanya keras dan panjang namun gejala-gejala lainnya bisanya hilang dengan sendirinya. Penyakit ini sembuh dalam waktu 2-7 hari. Penyakit ini dikenal karena karakteristik epidemiologisnya; kasus sporadis diketahui hanya dengan pemeriksaan laboratorium. Influenza pada seseorang dapat dibedakan dengan penyakit yang disebabkan oleh virus pernafasan lainnya. Gambaran klinis dapat berkisar mulai dari Common cold, Croup, bronchiolitis, pneumonia akibat virus dan penyakit pernafasan akut lain yang tidak jelas. Gejala pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare) jarang terjadi, tetapi bisa saja gejala tersebut terjadi menyertai fase pernafasan pada anak yang terserang influenza, dan dilaporkan lebih dari 25% anak-anak pada KLB yang terjadi di sekolah disebabkan influenza B dan A (H1N1) mengalami gejala gastrointestinal. Influenza menjadi penting karena dari kecepatannya menyebar dan menjadi wabah, luasnya penyebaran penyakit dan timbulnya komplikasi yang serius khususnya terjadi, pneumonia akibat virus dan bakteri. Selama terjadinya wabah yang meluas, dapat terjadi penyakit yang berat dengan angka kematian yang tinggi, terutama pada orang dengan usia lanjut dan orang-rang yang lemah akibat berbagai penyakit seperti penyakit jantung, paru, ginjal atau penyakit gangguan metabolisme kronis. Proporsi kematian yang diakibatkan pneumonia dan influenza jika dibandingkan dengan angka kematian yang normal terjadi pada tahun-tahun tersebut berbeda dari wabah ke wabah dan tergantung pada prevalensi tipe virus. Dari tahun 1972-1973 sampai dengan tahun 1994-1995, diperkirakan lebih dari 20.000 kematian karena influenza terjadi pada salah satu dari sebelas kali kejadian wabah yang berbeda di Amerika Serikat, dan lebih dari 40.000 kasus influenza meninggal selama 6 dari 11 kali kejadian wabah tersebut, 80%-90% kematian terjadi pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Namun demikian, pada pandemi yang terjadi pada tahun 1918, angka kematian tertinggi terjadi dikalangan dewasa muda. Sindroma Reye, yang menyerang SSP dan hati, merupakan komplikasi yang jarang dan terjadi pada anak-anak yang menelan obat salisilat; komplikasi ini terjadi terutama pada anak-anak dengan penyakit influenza B dan jarang terjadi pada anak dengan influenza A. Selama penyakit pada fase demam, konfirmasi laboratorium dibuat dengan melakukan isolasi virus influenza dari sekret faring atau secret hidung atau hasil cucian faring atau hidung yang ditanam pada kultur sel atau pada telur yang sudah berembrio. Dapat juga dengan identifikasi langsung antigen virus pada sel nasofaring dan cairan nasofaring dengan menggunakan tes FA atau ELISA, atau dengan amplifikasi RNA virus. Infeksi dapat juga ditegakkan dengan ditemukannya respons serologis spesifik antara serum akut dan konvalesen.
Penyebab Infeksi : Tiga tipe virus influenza yang dikenal yaitu: A, B dan C. Tipe A terdiri dari 3 subtipe (H1N1, H2N2 dan H3N2) yang dikaitkan dengan terjadinya epidemi dan pandemi yang luas. Tipe B jarang sekali menyebabkan terjadinya KLB regional atau yang menyebar luas. Tipe C dikaitkan dengan timbulnya kasus sporadis dan KLB kecil yang terlokalisir. Tipe virus ditentukan oleh sifat antigen dari dua struktur protein internal yang relatif stabil ditentukan oleh nukeloprotein dan matrik protein. Subtipe influenza A dikelompokkan sesuai dengan sifat antigen dari glikoprotein permukaan, hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Seringnya terjadi mutasi dari gen yang membawa kode-kode genetik pada permukaan glycoprotein dari virus influenza A dan virus influenza B mengakibatkan timbulnya varian baru yang dibedakan dengan wilayah geografis darimana virus tersebut diisolasi, nomer kultur dan tahun isolasi. Beberapa contoh dari prototipe strain ini dengan cara penandaan tersebut adalah A/Beijing/262/95 (H1N1), A/Japan/305/57 (H2N2), A/Sydney/5/97 (H3N2) dan B/Yamanashi/166/98. Munculnya subtipe yang benar-benar baru (perubahan antigen) terjadi dengan interval yang tidak beraturan dan hanya terjadi dengan virus tipe A; virus ini menyebabkan terjadinya pandemi dan diakibatkan karena terjadinya rekombinasi dari antigen manusia, babi dan unggas yang tidak dapat diramalkan terjadi. Perubahan relatif dari antigen minor (penyimpangan antigen) dari virus A dan B mengakibatkan sering terjadi wabah dan KLB regional dan setiap tahun harus dilakukan reformulasi tahunan untuk vaksin influenza.
Reservoir : Manusia merupakan reservoir utama untuk infeksi yang terjadi pada manusia, namun demikian, reservoir mamalia seperti babi dan burung nerupakan sumber subtipe baru pada manusia yang muncul karena pencampuran gen (gene reassortment). Subtipe baru dari suatu starin virus virulen dengan surface antigens baru mengakibatkan pandemik influenza yang menyebar terutama kepada masyarakat yang rentan.
Cara Penularan : Penularan melalui udara terutama terjadi pada daerah yang padat penduduk pada ruangan tertutup, seperti pada bis sekolah; penularan dapat juga terjadi dengan kontak langsung, oleh karena virus influenza dapat hidup berjam-jam diluar tubuh manusia, khususnya di daerah dingin dan di daerah dengan kelembaban yang rendah.
Cara Pemberantasan :
Penderita :
- Laporan penderita ke institusi kesehatan
- Pemberian obat pada penderita
- Isolasi penderita
- Edukasi penderita dengan menutup mulut saat batuk atau memakai masker
Contact Person :
- Imunisasi
- Meningkatkan imunitas tubuh
- Proteksi diri
- Edukasi dengan sering mencuci tangan
Lingkungan :
- Rumah sehat
- Mengusahakan agar cahaya matahari masuk ke dalam rumah
- Aerasi ruangan
- Desinfeksi lantai dan alat-alat

Sumber :
I Nyoman Kandun "Manual Pemberantasan Penyakit Menular"
Materi kuliah DPP 09 

Mutia Dian Safitri
E2A009116
REG 1 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar