Selasa, 14 Desember 2010

Kejadian Luar Biasa (KLB)

Kejadian luar biasa atau biasa disebut KLB adalah merupakan salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merabaknya suatu penyakit. Status kejadian luar biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. KLB atau kejadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan derah tertentu. Jadi jika di suatu daerah tidak pernah terjadi wabah tetapi tiba-tiba saat itu timbul penyakit menular dalam masyarakat tersebut sehingga terjadinya penularan dengan jumlah penderita melebihi dari keadaan yang biasanya pada tempat dan waktu tertentu dan terjadi malapetaka.
1. Kriteria suatu kejadian penyakit dikatakan wabah ?
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan lazim pada waktu tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. (UU No. 4/1984)
Kriteria tentang kejadian luar biasa yang dapat mengakibatkan suatu wabah mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/91, tentang pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB. Menurut aturan itu, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur :
- Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
- Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
- Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan dan tahun)
- Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikkan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengna angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Berdasarkan sifat yang dimiliki wabah dibedakan atas 3 macam yaitu :
1. Point Source Epidemic (Common Sources Epidemic)
- Timbulnya gejala penyakit yang cepat
- Masa inklubasi penyakit yang pendek
- Episode penyakit merupakan peristiwa tunggal
- Waktu munculnya penyakit jelas
- Misal : Keracunan
2. Contagious Disease Epidemic (Propagated Epidemic)
- Timbulnya gejala penyakit yang pelan
- Masa inkubasi yang panjang
- Episode penyakit yang bersifat majemuk
- Waktu munculnya penyakit yang tidak jelas
- Lenyapnya penyakit dalam waktu lama
3. Mix Source Eidemic
- Keadaan wabah yang disamping ditemukan gejala wabah pertama juga ditemukan gejala bentuk wabah kedua
Permenkes 560/MENKES/PER/VIII/1989, penyakit potensial wabah :
1. Cholera
2. Pes
3. Demam Kuning
4. Demam bolak-balik
5. Tifus bercak wabah
6. DBD
7. Campak
8. Polio
9. Difteri
10. Pertusis
11. Rabies
12. Malaria
13. Influenza
14. Hepatitis
15. Tifus perut
16. Meningitis
17. Ensefalitis
18. Antraks

2. Herd Immunity ?
Herd Immunity yakni daya tahan kelompok atau daya tahan masyarakat terhadap masuknya dan menyebarnya agen infeksi karena sebagian besar anggota kelompok tersebut memiliki daya tahan terhadap infeksi. Kekebalan kelompok diakibatkan dari menurunnya peluang penularan bibit penyakit dari penderita yang terinfeksi kepada orang sehat yang rentan bila sebagian besar anggota kelompok atau masyarakat tersebut kebal terhadap penyakit itu.
Herd Immunity adalah tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
Wabah dapat terjadi karena :
- Keadaan populasi, suatu wabah besar dapat terjadi jika agent penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh agent tersebut atau kemasukan suatu agent penyakit menular yang sudah lama tidak menjangkit dalam populasi tersebut.
- Bila suatu populasi atau sekelompok manusia tinggal dalam suatu populasi tertutup seperti asrama atau barak, dimana keadaan tersebut sangat tertutup dan mudah terjadinya kontak langsung terhadap seseorang yang terinfeksi suatu penyakit atau masuknya sejumlah orang-orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam sekelompok populasi tersebut.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya wabah :
1. Herd Immunity yang rendah
Yang mempengaruhi rendahnya faktor itu, sebagian masyarakat sudah tidak kebal lagi atau antara yang kebal dan tidak mengelompok tersendiri.
2. Patogenesiti
Kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu sehingga timbul sakit.
3. Lingkungan yang buruk
Seluruh kondisi yang terdapat disekitar organisme tetapi mempengaruhi kehidupan ataupun perkembangan organisme tersebut.

3. Apa yang seharusnya dilakukan agar fenonema wabah/KLB dapat dicegah ?
Dalam pencegahan terjadinya feenomena wabah/KLB dapat dilakukan dengan penanggulangna wabah segera. Penanggulangan wabah adalah suatu proses yang meliputi upaya menetapkan munculnya keadaan wabah, upaya penanganan keadaan wabah serta upaya menetapkan berakhirnya keadaan wabah.
Jika ditinjau dari sudut pandang epidemiologi sebenarnya wabah bukan hanya kejadian pada penyakit menular saja tetapi bisa juga terjadi pada penyakit yang tidak menular seperti keracunan.
Kegiatan yang dilakukan dalam penanggulangan wabah :
1. Menetapkan terjangkitnya keadaan wabah
- Pengumpulan data
- Analisa data
- Penarikan kesimpulan
2. Melaksanakan penanganan keadaan wabah
- Ditujukan kepada penderita
- Ditujukan kepada masyarakat
- Ditujukan kepada lingkungan
3. Menetapkan berakhirnya keadaan wabah
- Pengumpulan data
- Analisa data
- Oenarikan kesimpulan
4. Pelaporan wabah yang meliputi hasil dari ketiga kegiatan di atas

Mutia Dian Safitri
E2A009116
REG 1 2009
FKM UNDIP