Minggu, 17 Oktober 2010

Epidemiologi Dan Peranannya Di dalam Pemecahkan Masalah Kesehatan di Masyarakat

PENGERTIAN
Epidemiologi adalah Ilmu tentang distribusi dan determinan-determinan dari keadaan atau kejadian yang berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta penerapan dari ilmu ini guna mengendalikan masalah-masalah kesehatan.(Last.1988). Distribusi penyakit dapat dideskripsikan menurut orang (jenis, usia, dan jenis kelamin), tempat (penyebaran geografis), dan waktu sedangkan pengkajian determinan penyakit mencakup penjelasan pola distribusi tersebut menurut faktor-faktor penyebabnya.
Epidemiologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang terjadi/menimpa penduduk, istilah Epidemiologi berasal dari epi (atas), demos (rakyat, penduduk), logos (ilmu).
Jadi pengertian epidemiologi yakni suatu ilmu yang mempelajari segala sebab, akibat terjadinya suatu penyakit atau kejadian masalah kesehatan di masyarakat atau populasi dan penyebarannya sehinnnga penyakit atau masalah kesehatan tersebut dapat dikendalikan dengan segala berbagai upaya.
Epidemiologi menurut sejarah perkembangannya dibedakan, antara lain:
  1. Epidemiologi Klasik, yakni mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik.
  2. Epidemiologi Modern, yakni merupakan sekumpulan konsep yang digunakan dalam studi epidemiologi yang terutama bersifat analitik, selain untuk penyakit menular wabah dapat diterapkan juga dalam penyakit menular bukan wabah, penyakit tidak menular, serta masalah-masalah kesehatan lainnya.
Menurut bidang penerapannya, Epidemiologo Modern terbagi atas:
  1. Epidemiologi Lapangan,
  2. Epidemiologi Komunitas,
  3. Epidemiologi Klinis.
Menurut Metode investigasi yang digunakan, Epidemiologi dibedakan atas :
  1. Epidemiologi Deskriptif, yaitu mempelajari peristiwa dan distribusi penyakit,
  2. Epidemiologi Analitik, yaitu mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi penyakit (determinannya)
SASARAN EPIDEMIOLOGI
Sasaran Epidemilogi biasanya pada suatu populasi manusia atau komunitas.
TUJUAN
Tujuan Epidemiologi :
  1. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah penyakit atau keadaan kesehaatan populasi
  2. Mendiagnosis masalah kesehatan masyarakat
  3. Menentukan riwayat alamiah dan etiologi penyakit
  4. Menilai dan merencanakan pelayanan kesehatan
  5. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan.
Salah satu tujuan epidemiologi yakni menjelaskan suatu penyebab suatu penyakit dengan mengetahui faktor-faktor penyebab dan hubungan penyebab dengan penyebab lainnya dan pengaruh yang terjadi pada penyakit tersebut.
WABAH dan KLB
Istilah epidemik pada waktu dulu di guanakan khusus untuk mendiskripsikan suatu peristiwa penyakit menular akut. Pengertiannya ditekankan pada konsep prevelensi yang berlebihan dan dapat digunakan pula untuk penyakit tidak menular pada saat itu.
Dalam UU RI NO 4 tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular dan PP RI N0 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular Dinyatakan :
  • Wabah (wabah penyakit menular) adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan lazim pada wilayah dan periode tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
  • KLB (kejadian luar biasa) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian morbiditas/mortalitas yang bermakna secara epidemiologis pada suatu wilayah dan periode tertentu dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.
Macam-macam Wabah dan KLB
Berdasarkan sifat yang dimiliki wabah dibedakan atas 3 macam yaitu:
  • Point Source Epidemic (Common Source Epidemic)
  • Timbulnya gejala penyakit yang cepat
  • Masa inkubasi penyakit yang pendek
  • Episode penyakit merupakan peristiwa tunggal
  • Waktu munculnya penyakit jelas
Contoh : Keracunan makanan
  • Contagious Disease Epidemic (Propagated Epidemic)
  • Timbulnya gejala penyakit yang pelan
  • Masa imkubasi penyakit panjang
  • Episode penyakit yang bersifat majemuk
  • Waktu munculnya penyakit tidak jelas
  • Lenyapnya penyakit dalam waktu lama
  • Mix Source Epidemic
  • Keadaan wabah yang disamping ditemukan gejala wabah pertama juga ditemukan gejala bentuk wabah kedua
Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Wabah
  • Herd Immunity yang rendah
Yang mempengaruhi rendahnya faktor itu, sebagian masyarakat sudah tidak kebal lagi, atau antara yang kebal dan tidak mengelompok tersendiri.
  • Patogenesis
Kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu sehingga timbul sakit
  • Lingkungan Yang Buruk
Seluruh kondisi yang terdapat di sekitar organisme tetapi mempengaruhi kehidupan ataupun perkembangan organisasi tersebut
Tujuan Penyelidikan Kejadian Luar Biasa
  • Untuk menaggulangi KLB yang sedang berlangsung dan mencegahnya berulang kembali
  • Mengantisipasi KLB dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang diwajibkan
  • Sebagai pemahaman lebih jauh tentang penyakit
  • Kesempatan untuk pelatihan dalam penanggulangan KLB
  • Untuk memperkuat surveillance pada tingkat lokal
Peranan Epidemiologi dalam Penanggulangan Penyakit Herpes
Di Indonesia sering sekali terjadi wabah ataupun KLB penyakit menular. Salah satunya seperti yang sering sekali demam berdarah, malaria, kasus keracunan, diare, cacar, campak, tipus, HIV AIDS, dan berbagai macam penyakit menular lainnya. Herpes adalah salah satu penyakit menular yang bisa mewabah jika tidak segera menanggulanginya. Herpes adalah infeksi virus pada kulit. Penyakit ini merupakan lanjutan penyakit cacar. Virus herpes simpleks tersebar sangat luas pada populasi manusia. Virus ini terlihat pada banyak inang yang dapa bereplikasi pada banyak jenis sel dan menginfeksi bermacam-macam hewan. Virus ini tumbuh secara cepat dan sangat sitolitik. Virus herpes simpleks dapat menyebabkan serangkaian penyakit, mulai dari gingivostomatitis sampai keratokonjungtivitis, ensefalitis, penyakit kelamin, dan infeksi pada bayi baru lahir. Virus ini dapat menimbulkan infeksi laten pada sel-sel saraf dan sering terjadi kekambuhan. Herpes adalah salah satu penyakit menular yang bisa mewabah jika tidak segera menanggulanginya. Herpes adalah infeksi virus pada kulit. Herpes Simplex Virus merupakan salah satu virus yang menyebabkan penyakit herpes pada manusia. Ada bermacam-macam sinonim dari herpes simpleks, yaitu Fever blister, cold sore, herpes febrilis, herper labialis, herpes progenitalis (genitalis). Tercatat ada tujuh jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit herpes pada manusia yaitu Herpes Simplex Virus, Varizolla Zoster Virus (VZV), Cytomegalovirus (CMV), Epstein-Barr Virus (EBV), dan Human Herpes Virus tipe 6 (HHV-6), tipe 7 (HHV-7), tipe 8 (HHV-8).
Siklus pertumbuhan HSV berlangsung dengan cepat, memakan waktu 8-16 jam sampai selesai. HSV ditularkan melalui kontak dari orang yang peka lewat virus yang dikeluarkan oleh seseorang. Untuk menimbulkan infeksi, virus harus menembus permukaan mukosa atau kulit yang terluka (kulit yang tidak terluka bersifat resisten). Infeksi HSV-1 biasanya terbatas pada orofaring, virus menyebar melalui droplet pernapasan atau melalui kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi.HSV-2 biasanya ditularkan secara seksual. Perkembangbiakan virus terjadi pertama kali ditempat infeksi. Virus kemudian memasuki ujung saraf setempat dan dibawa melalui aliran akson retrograd ke akar ganglion dorsalis, tempat terjadi perkembangbiakan selanjutnya, dan bersifat laten. infeksi genital HSV-2 menimbulkan infeksi laten di ganglia sakral.
Sebelum terjadi wabah ataupun KLB, peran epidemiologi sangat penting. Di sini epidemiologi berperan dalam menyelediki penyebab atau etiologi penyakit Herpes. Dilakukan berbagai penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi penularan penyakit tersebut dalam suatu daerah populasi agar penularan tersebut dapat dihindari ke daerah yang lebih luas. Dengan mengetahui semua faktor dan penyebab penyakit tersebut, hal yang pertama dilakukan adalah penanggulangan sumber pathogennya dengan menyingkirkan sumber kontaminasi. Menghindarkan orang dari paparan, menginaktivasi pathogen dan mengisolasi atau mengobati orang yang terinfeksi. Setelah itu dengan memutuskan rantai penularan dengan cara memutus sumber lingkungan, penanggulangan transmisi faktor dan meningkatkan sanitasi perorangan. Pencegaan penularan dengan memberi immunisasi kepada orang-orang yang retan dan dengan memberi pengetahuan dengan berkomunikasi tentang mencegah tertularnya penyakit tersebut kepada masyarakat atau populasi.




MUTIA DIAN SAFITRI
FKM UNDIP / R1 / E2A009116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar